Laporan Observasi
Laporan Observasi
“ Walatra Rawa Binong ”
Laporan ini Disusun Untuk
Memenuhi Tugas Mata Kuliah Agama-agama Lokal Semester IV
Dosen pengampu :
Siti Nadroh, S.Ag. M.Ag
Disusun Oleh:
1. M. Izzul Islam Annajmi (11160321000052)
2. Ahmad Nur Ajim (11160321000047)
3. Rama Ernanto (11160321000063)
JURUSAN STUDI AGAMA AGAMA
FAKULTAS USHULUDDIN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2018
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Indonesia memiliki banyak ragam didalamnya, ragam budaya, suku,
warna kulit, kepercayaan dan sebagainya. Dengan banyaknya keberagaman ini
membuat masyarakat Indonesia bermacam-macam dan berbeda satu dengan yang
lainnya. Kearifan lokal merupakan bagian dari budaya suatu masyarakat yang
tidak dapat dipisahkan dari bahasa masyarakat itu sendiri. Kearifan lokal
(local wisdom) biasanya diwariskan secara turun temurun dari satu generasi ke
generasi melalui cerita dari mulut ke mulut. Kearifan lokal ada di dalam cerita
rakyat, peribahasa, lagu, dan permainan rakyat.
Kearifan lokal sebagai suatu pengetahuan yang ditemukan oleh
masyarakat lokal tertentu melalui kumpulan pengalaman dalam mencoba dan
diintegrasikan dengan pemahaman terhadap budaya dan keadaan alam suatu tempat. Kearifan
Lokal atau sering disebut Local Wisdom adalah semua bentuk pengetahuan,
keyakinan, pemahaman, atau wawasan serta adat kebiasaan atau etika yang
menuntun perilaku manusia dalam kehidupan di dalam komunitas ekologis.
2. Rumusan Masalah
1.
Pengenalan
diri terhadap lembaga jaga rawat walatra rawa binong.
2.
Kepercayaan
penganut walatra rawa binong.
3.
Tradisi
dan adat istiadat walatra rawa binong.
3. Tujuan Penulisan
Tujuan disusunnya makalah ini ialah
agar mahasiswa khususnya dapat mengetahui dengan jelas tentang ritual dan
budaya dari penganut lembaga jaga rawat walatra rawa binong yang ada disekitar
masyarakat luas di Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Deskripsi Kegiatan
lembaga jaga
rawat walatra rawa binong adalah wahana pelestarian alam dan tradisi masyarakat
yang ada di sekitar setu rawa binong yang berada di desa hergamukti, cikarang,
bekasi, jawa barat. selain itu walatra rawa binong termasuk salah satu Lembaga
masyarakat yang bergerak di bidang linkungan dan menyebut dirinya sebagai etnis
sunda bekasi yang ada di negara Indonesia dan merupakan penganut agama islam. Oleh karena itu Lembaga masyarakat
ini mempunyai keperacayaan menjaga kearifan lokal (local wisdom) yang berasal
dari nenek moyang mereka. Dari observasi yang telah di lakukan, di tenemukan
berbagai macam bentuk ritual walatra rawa binong ini.
2. Mekanisme Pelaksanaan
Sesuai dengan perencanaan yang telah di buat, kami melakukan
observasi lapangan menggunakan mekanisme sebagai berikut:
1.
Menemukan
penganut yang di maksud
2.
Mengumpulkan
data melalui wawancara dan mengikuti beberapa kegiatan.
3.
Mengunjungi
tempat yan dianggap kramat
4.
Menyimpulkan
data yang diperoleh
3. Lokasi Kegiatan
Lokasi yang observasi berada di daerah setu rawa binong, Desa
Hegarmukti, Kecamatan Cikarang pusat, Kabupaten Bekasi, provinsi jawa barat.
Waktu kegiatan jum’at, 16 Februari 2018, Pukul 13 : 00 WIB -selesai
4. Pihak Yang Dilibatkan
Dari observasi yang dilakukan, pihak Yang dilibatkan sebagai narasumber maupun pemberi tanggapan, yaitu:
Nama : 1. Bpk. Ulung ndi
suryadi, M.Si.
2. Bpk. Lurah
Jais
Sebagai : 1. Tokoh masyarakat dan pembina walatra rawa binong.
2. Lurah desa
hergamukti
Alamat : 1. Setu rawa
binong,Desa Hegarmukti,Kabupaten Bekasi.
2. Desa
Hegarmukti RT. 001/04,Kabupaten Bekasi.
Agama : 1. Islam
2. Islam
5. Hasil Wawancara
1. Bpk.
Ulung ndi suryadi, M.Si.
Walatra rawa
binong fokus menjaga kearifan lokal adat maupun tradisi yang berasal, dari
nenek moyangnya. Hampir 80% masyarakat ini nenek moyangnya berasal dari bogor.
Etnis sukunya sunda bekasi bahasa yang digunakannya bahasa sunda asli. Mereka
juga mempunyai ra singg atau rumah spitualang di sebut rumah jaga satru.
Awal terbentuknya
wlatra rawa bingg in karena ingin melestarikan situ dan adat. Agenda utamanya
menjaga situ rawa binong karena di anggap
wilayah pemukiman rawa binong adalah wilayah tetua di sektar desa hergamukti.
Mereka menyakini Bahwa nenek moyang mereka adalah mbah buyut kari bin jasman yang
membuat situ. ciri Yang membuat mereka
berbeda adalah lingkungan dan tradisinya.
Walatra rawa
binong mempunyai tradisi unik yaitu sedekah hajat bumi. sedekah ini dilakukan
awal muharram pada saat bulan purnama
dan dilakukan dengan pemberian mantra. Ada yang bernama ngabumbang dan
ngaguyang yang artinya tidak tidur semalaman dan mandi dengan sumber mata air.
dan diadakan pada bulan muharram hari sabtu karena menurut mereka itu adalah
lambang dari bumi. Sedekah hajat bumi ini bertujuan untuk mensyukuri atas
nikmat allah SWT. Atas segala nikmat yang di
beri selain itu juga bentuk rasa syukur karena situ rawa binong ini
adalah sumber kehidupan masyarakat sekitar. Dengan mengadakan festival dan
tradisi itu sudah berlangsung selama 100 tahun yang berawal dari tahun 1917 pada bulan muharram.
Hajat bumi
pertama kali digelar oleh bapak buyut Samian bin jasman leluhur masyarakat situ
binong pada tahun 1917 dan situ ini buat pada waktu itu merupakan solusi air
buatan,masyarakat sekitar yang dibuat dari cekungan pada waktu itu, hajat
syukur yang tadinya lahan tandus sekarang menjadi subur dan sekarang menjadi
sumber air masyarakat sekitar, “Acara hajat bumi dah kita lakukan pada hari
sabtu, kenapa dilakukan ritual hajat bumi pada hari sabtu dikarenakan sabtu
adalah bumi dan kita telah bermunajat agar Bekasi kedepan semakin maju, rawa
binong semakin berkah acara kita kaur bibit ikan dan alhamdulilah ikannya ngga
pernah habis walau sering di pancing masyarakat, dan hajat bumi dan selalu ada
pesta rakyat”. ajat Bumi merupakan
kegiatan rutin yang selalu diadakan di setiap tahunnya. Selain untuk menjaga
kelestariannya, acara ini juga sebagai perwujudan syukur kepada Tuhan karena
masyarakat telah diberi keberkahan. Ada beberapa ritual dalam Hajat Bumi ini
seperti ritual potong kepala kerbau laludi kubur, ngaruwat cai, ngawur bibit
dan ngalarung ” kata Mang Ues, sapaan akrabnya. Selain itu hiburan kesenian
Sunda juga memeriahkan kegiatan Hajat Bumi Rawa Binong seperti kesenian ketuk
tilu, jaipongan dan odong-odong. Bahkan menurut Mang Ues, padepokan silat Jawa
Barat turut memeriahkan kegiatan tersebut. Mereka juga mempunyai bambu langkah
di dataran sawahan yaitu bambu iraten yang di tanam oleh nenek moyang dan
dijaga oleh mereka.
2. Bpk. Lurah Jais
Walatra rawa
binong sangat memberikan manfaat besar untuk desa hergamukti khususnya seperti
di sektor cagar budaya dan pariwisata. Selain itu juga untuk menyambung silturahim
sanak saudara dari nenek moyang situ rawa binong dan agar dilestarikan. Sebagai
bentuk rasa syukur dan melestarikan adat istiadat, kegiatan Hajat Bumi dan
Pesta Rakyat Rawa Binong. “Saya apresiasi Sedekah Bumi dan Pesta Rakyat ini.
Ini juga bisa menjadi contoh bagi kebudayaan lokal di tempat lain agar tetap
kita jaga dan lestarikan,” harapnya. Dalam Sedekah Bumi dan Pesta Rakyat ini
dimeriahkan ritual adat dan pementasan. Sedekah Bumi dan Pesta Rakyat ini
adalah salah satu kebudayaan yang harus terus dilestarikan makanya ini menjadi
agenda rutin setahun sekali. Dalam hal ini adalah lembaga jagarawat rawa
binong.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dari kegiatan
observasi yang dilakukan pada penganut agama lembaga jaga rawat walatra rawa
binong, Walatra rawa binong fokus menjaga kearifan lokal adat maupun tradisi
yang berasal, dari nenek moyangnya. Hampir 80% masyarakat ini nenek moyangnya
berasal dari bogoor. Etnis sukunya sunda bekasi. Walatra rawa binong mempunyai
tradisi unik yaitu sedekah hajat bumi. Sebagai bentuk rasa syukur dan
melestarikan adat istiadat, Dan sangat memberikan manfaat besar untuk desa
hergamukti khususnya seperti di sektor cagar budaya dan pariwisata. Selain itu
juga untuk menyambung silturahim sanak saudara dari nenek moyang situ rawa
binong dan agar dilestarikan.
2. Saran-Saran
Rawa Binong ini
selain menjadi salah satu tempat rekreasi warga lokal, juga kedepannya bisa
menjadi salah satu lokasi destinasi wisata di Kabupaten Bekasi.
Sebab,kebudayaan di Rawa Binong ini masih terjaga. Situ binong untuk menjadi
tempat wisata Kabupaten Bekasi berkah dan terus lestari kedepannya. Semoga
informasi dari observasi lapangan ini dapat menambah wawasan kita mengenai
hal-hal yang berkaitan dengan locdal wisdom atau kearifan lokal khususnya di
Indonesia.
Dokumentasi
Kegiatan










Komentar
Posting Komentar