E-boook & jurnal suku sumbawa


Judul : Dinamika Perkembangan sistem Kepercayaan lokal di Indonesia

  Dinamika perkembangan sistem kepercayaan lokal di indonesia/Puslitbang Kehidupan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI.

Sumbawa, dikenal beberapa dialek regional atau variasi bahasa berdasarkan daerah penyebarannya, di antaranya dialek Samawa, Baturotok atau Batulante, dan dialek-dialek lain yang dipakai di daerah pegunungan Ropang seperti Labangkar, Lawen, serta penduduk di sebelah selatan Lunyuk, selain juga terdapat dialek Taliwang, Jereweh, dan dialek Tongo. Dalam dialek-dialek regional tersebut masih terdapat sejumlah variasi dialek regional yang dipakai oleh komunitas tertentu yang menandai bahwa betapa Suku Sumbawa ini terdiri atas berbagai macam leluhur etnik, misalnya dialek Taliwang yang diucapkan oleh penutur di Labuhan Lalar keturunan etnik Bajau sangat berbeda dengan dialek Taliwang yang diucapkan oleh komunitas masyarakat di Kampung Sampir yang merupakan keturunan etnik Mandar, Bugis, dan Makassar.




Judul : Hamparan Syurga Itu Bernama Lombok-Sumbawa

"Hamparan syurga itu bernama lombok-sumbawa" www.Skyscrapercity.com


Suku Sumbawa beragama Islam. Pada masa lalu, Suku Sumbawa pernah membangun kerajaan yang kemudian menjadi Kesultanan Sumbawa sampai tahun 1959 yang kemudian dibubarkan oleh pemerintah pusat dan dibentuklah Pemerintah Daerah tingkat II Kabupaten Sumbawa tanggal 22 Januari 1959.




Judul : Ensiklopedi Suku bangsa Indonesia


Zulyan Hidayah. Ensiklopedia Suku bangsa di Indonesia. Jakarta : Pustaka obor indonesia. 2015.

Interaksi sosial yang dilakukan oleh kelompok-kelompok masyarakat Sumbawa menuntut hadirnya bahasa yang mampu menjembatani segala kepentingan mereka, konsekuensinya kelompok masyarakat yang relatif lebih maju akan cenderung memengaruhi kelompok masyarakat yang berada pada strata di bawahnya, maka bahasapun mengalir dan menyebar selaras dengan perkembangan budaya mereka. Dialek Samawa atau dialek Sumbawa Besar yang cikal bakalnya berasal dari dialek Seran, semenjak kekuasaan raja-raja Islam di Kesultanan Sumbawa hingga sekarang dipelajari oleh semua kelompok masyarakat Sumbawa sebagai jembatan komunikasi mereka, sehingga dialek Samawa secara otomatis menempati posisi sebagai dialek standar dalam Bahasa Sumbawa, artinya variasi sosial atau regional suatu bahasa yang telah diterima sebagai standar bahasa dan mewakili dialek-dialek regional lain yang berada dalam Bahasa Sumbawa.





Judul : Tradisi tama lamong dalam upacara khitanan pada masyarakat sumbawa di desa Rhe kecamatan rhee kabupaten sumbawa

Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan | Vol. 4, No. 2, September 2016.

kelompok-kelompok sosial di Sumbawa, maka Basa Samawa tidak hanya diterima sebagai bahasa pemersatu antaretnik penghuni bekas Kesultanan Sumbawa saja, melainkan juga berguna sebagai media yang memperlancar kebudayaan daerah yang didukung oleh sebagian besar pemakainya, dan dipakai sebagai bahasa percakapan sehari-hari dalam kalangan elit politik, sosial, dan ekonomi, akibatnya basa Samawa berkembang dengan mendapat kata-kata serapan dari bahasa asal etnik para penuturnya, yakni etnik Jawa, Madura, Bali, Sasak, Bima, Sulawesi (Bugis, Makassar, Mandar), Sumatera (Padang dan Palembang), Kalimantan (Banjarmasin), Cina (Tolkin dan Tartar) serta Arab, bahkan pada masa penjajahan basa Samawa juga menyerap kosakata asing yang berasal dari Portugis, Belanda, dan Jepang sehingga basa Samawa kini telah diterima sebagai bahasa yang menunjukkan tingkat kemapanan yang relatif tinggi dalam pembahasan bahasa-bahasa daerah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Suku Sumbawa

RESUME " Kepercayaan Lokal Suku Bugis"

RESUME " Kepercayaan Lokal Suku Toraja"